Senin, 19 September 2011

Monday Kiz - Goodbye My Princess ( OST Prosecutor Princess )


Good bye good bye my princess
ijen neoreul bonaelge nalgaereul pyeogo jeo haneul nopi naraga
Good bye good bye my princess
hajiman gieokhaejwo oraedorok neol jikyeojudeon nareul good bye

dorabomyeon soneul naemildeon geon eonjena nayeosseo neoneun kkumman kkuji
wae naege niga kkuneun kkumen nae jarin eopdago geuri swipge malhani

suljane gidae jineun haessari nunbusyeo
sure chwihae tteoreojin nunmuri nunbusyeo
uljima uljima neol ulligin sirheo
suljane gidae jineun haessari nunbusyeo
sure chwihae tteoreojin nunmuri nunbusyeo
uljima uljima geurae neol wihaeseo
nan geuraeya geuraeyaman handamyeon

Good bye good bye my princess
ijen neoreul bonaelge nalgaereul pyeogo jeo haneul nopi naraga
Good bye good bye my princess
hajiman gieokhaejwo oraedorok neol jikyeojudeon nareul good bye

suljane gidae jineun haessari nunbusyeo
sure chwihae tteoreojin nunmuri nunbusyeo
uljima uljima neol ulligin sirheo
suljane gidae jineun haessari nunbusyeo
sure chwihae tteoreojin nunmuri nunbusyeo
uljima uljima geurae neol wihaeseo
nan geuraeya geuraeyaman handamyeon

Good bye good bye my princess
ijen neoreul bonaelge nalgaereul pyeogo jeo haneul nopi naraga
Good bye good bye my princess
hajiman gieokhaejwo oraedorok neol jikyeojudeon nareul

saranghae, saranghae, naui Princess
neoreul bonaelge nalgaereul pyeogo jeo haneul nopi naraga
good bye, good bye, my love
hajiman gieokhaejwo yeojeonhi neoreul gidarineun nareul saranghae

Komponen Ekosistem

Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik atau interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Selain itu ekosistem merupakan tingkatan organisasi kehidupan yang mencakup organisme dan lingkungan tak hidup, dimana kedua komponen tersebut saling mempengaruhi dan berinteraksi.
Komponen penyusun ekosistem terdiri atas dua macam, yaitu komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah komponen yang terdiri atas makhluk hidup, sedangkan komponen abiotik adalah komponen yang terdiri atas benda mati. Seluruh komponen biotik dalam suatu ekosistem membentuk komunitas. Dengan demikian, ekosistem dapat diartikan sebagai kesatuan antara komunitas dengan lingkungan abiotiknya.
1. Komponen Biotik
Berdasarkan caranya memperoleh makanan di dalam ekosistem, organisme anggota komponen biotik dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Produsen, yang berarti penghasil. Produsen merupakan organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri (autotrof) melalui fotosintesis. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah tumbuhan hijau atau tumbuhan yang mempunyai klorofil. Produsen ini kemudian dimanfaatkan oleh organisme-organisme yang tidak bisa menghasilkan makanan (heterotrof) yang berperan sebagai konsumen.
b. Konsumen, yang berarti pemakai, yaitu organisme yang tidak dapat menghasilkan zat makanan sendiri tetapi menggunakan zat makanan yang dibuat oleh organisme lain. Organisme yang secara langsung mengambil zat makanan dari tumbuhan hijau adalah herbivora. Oleh karena itu, herbivora sering disebut konsumen tingkat pertama. Karnivora yang mendapatkann makanan dengan memangsa herbivora disebut konsumen tingkat kedua. Karnivora yang memangsa konsumen tingkat kedua disebut konsumen tingkat ketiga dan seterusnya. Proses makan dan dimakan di dalam ekosistem akan membentuk rantai makanan. Perhatikan contoh sebuah rantai makanan ini: daun jagung (Produsen) –> ulat (Konsumen I) –> ayam (Konsumen II) –> musang (Konsumen III) –> macan (Konsumen IV/Puncak).
Dalam ekosistem, banyak proses rantai makanan yang terjadi sehingga membentuk jaring-jaring makanan (food web) yang merupakan kumpulan dari beberapa rantai makanan.
c. Dekomposer atau pengurai. Dekomposer adalah jasad renik yang berperan menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme yang telah mati ataupun hasil pembuangan sisa pencernaan. Dengan adanya organisme pengurai, organisme akan terurai dan meresap ke dalam tanah menjadi unsur hara yang kemudian diserap oleh tumbuhan (produsen). Selain itu aktivitas pengurai juga akan menghasilkan gas karbon dioksida yang akan dipakai dalam proses fotositesis.
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan komponen tak hidup dalam suatu ekosistem. Komponen abiotik sangat menentukan jenis makhluk hidup yang menghuni suatu lingkungan. Komponen abiotik banyak ragamnya, antara lain: tanah, air, udara, suhu, dan lain-lain.
a. Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.
b. Sinar matahari
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.
c. Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain, misalnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.
d. Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. . Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.
e. Angin
Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu.
f. Garis lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.

Teknologi Pembuatan SILASE

Tujuan pembuatan silase:
  • Meningkatkan kualitas pakan
  • Menghilangkan bakteri pathogen dan meningkatkan bakteri yang menguntungkkan
  • Pengawetan pakan yang berlimpah
  • Penghematan biaya tenaga kerja, pengangkutan rumput
  • Pakan berupa rumput dapat tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang cukup

Persiapan Pembuatan Silase

1. Gudang

=>Syarat gudang:
  • Terbuat dari bahan yang kuat tidak mudah roboh
  • Sirkulasi udara baik
  • Atap terbuat dari bahan yang tidak bocor (syarat terpenting)
  • Dinding terbuat dari bahan yang kuat dan tidak tembus terkena tempias air hujan
  • Lantai diberi palet kayu (syarat penting bahan tidak menyentuh lantai / 10 – 30 cm dari lantai)
  • Sanitasi terpelihara baik

2. Bahan dan alat
  • Jerami padi/Rumput atau serasah tanaman/bagase/rumput gajah/jagung dll.
  • Air
  • Plastik penutup
  • Dedak atau bahan lain yang mengandung protein
  • Molase/tetes/gula-gulaan (bila ingin ideal dan sangat cepat)
  • Stimulan cattle pedaging

Pembuatan Silase:
a. Pembuatan larutan bakteri.
1 liter stimulant diencerkan dalam 40 liter air (kebutuhan air sebagai pengencer disesuaikan dengan kadar air bahan, bahan (adonan) yang dicampur dengan larutan bakteri memiliki kadar air 30-40%)
Molase 1/20 bagian air dan dilarutkan dalamm air yang digunakan
Larutan bakteri tersebut diadaptasikan minimal 2 jam, kemudian digunakan
1 liter stimulant digunakan untuk membuat silase sebanyak 1 ton bahan baku

b. Teknis pembuatan silase
  • Jerami/rumput atau serasah sebagai bahan baku utama disusun dengan lebar 1.5 – 2 meter dan panjang sesuai kebutuhan.
  • Jerami disusun dengan ketebalan 15-20 cm, kemudian ditaburi dedak atau bahan lain yang mengandung protein sebagai bahan pengganti
  • Tumpukan jerami yang telah ditaburi dedak disiram dengan larutan bakteri hingga lembab (kadar air 30-40%)
  • Teknis pembuatan tersebut ( b dan c ) terus dilakukan hingga bahan baku habis dengan ketinggian 2-3 meter atau sesuai kebutuhan
  • Pada akhir pembuatan, tumpukan jerami ditutup plastic dan diadaptasikan minimal 3 hari kemudian siap digunakan
  • Silase dapat bertahan lebih dari 6 bulan